Seduri-duri pelangi
Membelah diorama senja yang bergelayut di tepi dahaga
Namun tetap saja
Basah
Basah setiap kerontang yang menggelepar di serata sudut negara
Basah sebab hujan
Bahkan badai
Bahkan terpaan setiap gelombang gerilya menyembur buih-buih ke udara
Basah
Menitipkan candu-candu baru bagi yang sebelumnya buta akan derai butir-butir cinta
Karena seduri-duri pelangi
Ia hanya bebayang dengan gumpal-gumpal warna
Tanpa daya
Hanya diam bermain mata dengan bimasakti-bimasakti yang fana
Basah
Tak bisa ia cegah basah segala savanna
Basah
Tak sanggup ia menghentikan badai dari maha segala poranda
Basah
Tak mungkin ia menitis dan mengecak pinggang seperti seorang polisi
Seduri-duri pelangi
Ia hanya hiasan sunyi
Bagi mata-mata yang penuh dengan bongkol-bongkol fantasi
Menjelma manis
Bagi kekasih yang baru kehilangan jangkar dan buritan hati
Seduri-duri pelangi
Ia menemani tanpa bisa memeluki
Dan hujan
Badai
Terpaan semesta gelombang
Terus membasahi
Sementara seduri-duri pelangi
Hanya bisa menjadi puisi
"Maka izinkan aku menjadi badai segala terpaan nyana. Hujan seluruh daratan. Basah bagi setiap kekeringan. Karena menjadi sekedar pelangi atau puisi, bukanlah mimpi hidup kami,
para pengejar cahaya."
Kopelma Darussalam, 11 Juni 2012, 13:59 WIB
keren
ReplyDeleteTerima kasih, alhamdulillah. Wah, kebanggan dikunjungi oleh Pak Eson. :D
DeleteNuyiiiiiin.. Akuh sukah gambar pelanginyah :D
ReplyDeleteAih Desiiii, maaci yawh... Kamuh juga bisa kogh, cari gambaar gituann di gugel. *kesambet apa gue ngomong alay gini* -.-"
Delete