Padaku
Berlatar bebukit yang malu-malu
Sembunyi
Dengan cadar awan yang merajut diri pelan-pelan
Dan
Alam
Membahana
Dengan seutas nafas yang menali dengan bulir-bulir sisa senja
Yang fana
Berseteru dengan mawar paling cahaya
Merah
Sehingga diri
Memisau dan mengiris ruang-ruang yang berkabut busuk
Menyuruh pergi
Dan aku
Akhirnya
Mengambil godam
Dengan segenggam percaya
Dan seikat janji setia
Batu-batu paling remuk
Membuang semua sisa saham yang jelaga
Berdagang
Hanya dengan Yang Punya Segala Pahala
Dan kini
Bahkan sabit pun terasa purnama.
Lamkeuneung. 22 September 2012.
No comments:
Post a Comment