Kita ini pengembara terasing
Dengan sekantung air
Dan segulung tikar bergelung di tengkuk
Serta kelontang piring dan gelas kaleng menggantung pada ikatan tikar itu
Lalu para cuaca hadangi
Merajam kita dengan tusukan salju
Kecaman cahaya siang
Lemparan jarum-jarum air
Dan tamparan angin
Dan beberapa dari kita tak punya peta
Sementara yang lain punya peta tak punya mata
Atau ada mata tapi tak bawa apa-apa
Ada juga bawa peta, punya mata, tapi tersasar jua
Kita gegas tembusi badai sesak pepasir
Hingga saga mata kita menatap saujana
Perih tak hanya mata tapi juga jiwa
Hanya jeda mengerang tiap habis senja
Ya
Malam masih hela
Dan kita masih bergerilya
Bersama kunang-kunang di sela gemintang
Dalam hitam beludru malam
Jadi mari ingat lagi
Kita ini pengembara terasing
Dengan sekantung air
Dan segulung tikar bergelung di tengkuk
Serta kelontang piring dan gelas kaleng menggantung pada ikatan tikar itu
Lamkeunung, sehari jelang Februari, 2010.
No comments:
Post a Comment