Kapan Terakhir Kali?
Kapan terakhir kali
Kita menelusuri ruas jalan kota
Sambil tertawa di balik helm yang pelindung wajahnya tutup-buka
Mengenang masa tersenyum diam saat ditanya "kapan nikah" oleh dunia
Kapan terakhir kali
Kita duduk memandangi Pulau Weh dari tepi Alue Naga
Sambil menyeruput teh dingin dan mie rebus sekedar ala-ala
Lalu malu-malu wefie sambil menyembunyikan kamera di balik meja
Kapan terakhir kali
Kita berbicara menjelaskan satu-dua
Tentang hidup sebelum ikatan diberi tanda
Sampai-sampai porsi makanan tak terjamah habis hangatnya
Kapan terakhir kali
Kita membagi kejutan-kejutan mesra berupa
Bunga atau hadiah yang disembunyikan sedemikian rupa
Merayakan entah Kamis keberapa
Kapan terakhir kali
Kita berhenti menyatakan cinta
Sekarang personifikasi nanti metafora
pada kata-kata dan pesan suara Whatsapp tak berjeda
Kapan terakhir kali
Kapan terakhir kali
Kapan terakhir kali
Jika yang kuhitung kapan terakhir kali
Maka aku akan lupa mengira
Bahwa pelukanmu tanpa kata saat aku menahan nyeri pasca operasi
Bahwa tiba-tiba pesan masuk memberi tahu pulsa baru terisi
Bahwa kaurapikan lagi dan lagi serakan barang oleh sang buah hati
Bahwa kaumenyisihkan banyak tapi bukan untuk dirimu sendiri
Bahwa kau selalu mengatakan, bahwa kita masih romantis yang dini
Yang tak lagi terkurung bunga
Yang tak lagi terikat waktu hampa
Yang tak lagi termakna rayuan jenaka
Tapi tangan yang menggenggam menghangatkan
Atau menarik panas saat demam menyerang sang pasangan
Tapi ciuman di dahi dan punggung tangan
Saat hendak berpisah sejenak baik kerja atau perjalanan
Tapi seminar dan kelas orang tua yang meminta harga
Yang kita hadiri meski bukan berlimpah tabungan harta
Tapi bahagia yang tak terukur bulan madu ke mana-mana
Melainkan cukup kerupuk lampu merah dua puluh lima dapat tiga
Sebab kita bukan lagi kasih sayang antara dua
Melainkan kedamaian berjumlah tiga
Hanya Tuhan yang tahu, bila menjadi lebih dan meriah
Dan ketahuilah, Sayang
Belum ada terakhir kalinya
Kau atau aku berhenti mengucapkan cinta
Mungkin tak banyak lewat kata
Tapi dengan segenap jiwa, raga dan bait-bait doa
2 Oktober 2014 - 2 Oktober 2017
Sudah 3 tahun, dan semoga terus bertambah hingga kita bisa terus anniversary di surga sama-sama.
Allahumma amin..
No comments:
Post a Comment